Protokol | RIP

              RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. 
               RIP memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.

Karakteristik dari RIP

  • Distance vector routing protocol
  • Hop count sebagi metric untuk memilih rute
  • Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
  • Secara default routing update 30 detik sekali
  • RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update
  • RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update

Cara Kerja RIP

    • Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
  • Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing 
  • Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
  • Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
  • Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
  • Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung

RIP memiliki 3 versi yaitu :

  •  RIP versi 1

     Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. 
      Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

  • RIP versi 2

         Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap.  
            RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

  • RIPng

              RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. 
Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
  • Dukungan dari jaringan IPv6.
  • RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
  • RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
  • RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route.

Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :

  • Menggunakan metode Triggered Update.
  • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
  • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
  • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan Dari RIP sebagai berikut :

  • Terbatasnya diameter network
    RIP hanya bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar.
  • Konvergensi yang lambat
    Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah, RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus dari table routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik.
    Sementara itu, router 3 belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui router 2). Waktu subnet 3 dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini kepada router 2 dan router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3 dengan 3 hop ( 2 + 1 ).
    Karena ini adalah routing baru maka ia akan memasukkannya ke dalam KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table dan memberikannya kepada router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3 menerima dan menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan router 2 meneriman informasi jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop. Demikian seterusnya sampai nilainya lebih dari 30. Routing atas terus menerus looping sampai nilainya lebih dari 30 hop.
  • Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24
     RIP membaca IP address berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa kelas C mempunyai masking 24 bit. Dan masking ini masih bias diperpanjang menjadi 25 bit, 26 bit dan seterusnya. RIP tidak dapat membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di atasi pada RIPv2.
  • Jumlah  host  Terbatas.
  • RIP  tidak  memiliki  informasi  tentang  subnet  setiap  route.
  • RIP  tidak  mendukung  Variable  Length  Subnet  Masking  (VLSM), Ketika  pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
Sumber :
wikipedia
santekno.blogspot.com
fadlyfstik2010.blogspot.com
dll



Title: Protokol | RIP
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Writed by Riza